Kamis, 13 Oktober 2011

Deposito : kecil namun menyimpan potensial

Setelah berbagai macam investasi dicoba, kini saya melirik salah satu perangkat investasi yang paling sederhana yaitu deposito. Sederhana karena caranya memang gampang, dan yang penting adalah likuiditasnya. Deposito ini bahkan sudah saya lakukan saat masih kuliah dulu dan merupakan investasi yg pertama kali saya lakukan. Cukup datang ke bank menemui CSO, menentukan berapa yang mau dideposit lalu pulang, sebulan lagi kelihatan hasilnya. Di sini saya tidak akan membahas tentang apa itu deposito dan hitung-hitungannya, melainkan memanfaatkan deposito sebagai simpanan potensial yang bisa sangat menguntungkan.

Deposito merupakan jenis investasi yang sangat minim risiko, sehingga hasil yang didapat juga cukup minim. Bunga deposito bervariasi dan memilki pilihan jangka yang bervariasi pula, biasanya 1, 3, 6 dan 12 bulan. Bila diambil sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalti. Hati-hati memilih bank yang menawarkan bunga tinggi, karena deposito yang dijamin pemerintah bunganya tidak boleh melebihi bunga yang ditetapkan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).

Menyimpan uang di tabungan akan memperoleh bunga yang sangat kecil sehingga nilai uang cenderung tergerus oleh inflasi. Menyimpan uang dalam bentuk deposito tujuannya tidak untuk memperoleh keuntungan, tetapi sekadar menjaga nilai uang dari ancaman inflasi. Deposito akan menguntungkan apabila likuid, artinya mudah dicairkan, sehingga pilihan strategi saat ini adalah jangka 1 bulan. Artinya kita lihat situasi saat ini misalnya terjadi krisis, sehingga nilai rupiah ikut tergerus tidak usah khawatir, karena biasanya harga2 saham, obligasi, reksadana maupun unit link juga akan jatuh. Saat krisis itulah dimana pentingnya memegang uang tunai atau memiliki likuiditas yang tinggi karena akan banyak pilihan investasi yang sesuai. Misalnya saat ini krisis di Eropa akan menjalar ke seluruh dunia dan suatu saat harga2 saham jatuh, bila tidak punya uang tunai akan sangat sulit membeli saham2 yang kebetulan sudah murah. Top up unit link juga sebaiknya menunggu harganya jatuh, sehingga bisa dinikmati keuntungannya saat harga kembali normal. Menyiasati hal tersebut maka pilihan paling likuid adalah deposito, walau kecil bunganya tetapi potensinya besar.